PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN
A. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu
- Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
- Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).
2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya.
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor
1. Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa memiliki arah. Contoh : pangjang, massa, waktu
2. Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll.
a. Penulisan dan Penggambaran Vektor
Sebuah vektor dalam buku cetakan biasanya dinyatakan dalam lambang huruf besar yang dicetak tebal (bold), misal: A, B, atau R. Untuk tulisan tangan sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah huruf kecil yang diberi tanda anak panah di atasnya, misalnya: . Sebuah vektor juga dapat dilambangkan dengan dua huruf dan tanda anak panah di atasnya, misalnya . Pada penulisan nilai atau besar vektor, untuk buku cetakan biasanya menggunakan huruf besar miring (italic), seperti A, B, atau R, sedangkan tulisan tangan dinyatakan dengan sebuah huruf besar dengan anak panah di atasnya beserta tanda harga mutlak, seperti:||
Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah yang terdiri atas pangkal dan ujung. Panjang anak panah menyatakan besar vektor, sedangkan arah anak panah menyatakan arah vektor (dari pangkal ke ujung).
Perhatikan Gambar berikut!
(a) Vektor C, (b) Vektor gaya F
Pada Gambar (a) menunjukkan sebuah vektor C dengan titik tangkap (pangkal) A, ujungnya di titik B, arahnya dari A ke B, dan besar vektor diwakili panjang anak panah. Sedangkan Gambar (b), merupakan vektor yang menyatakan sebuah gaya F sebesar 3 N dan memiliki arah ke kiri. Dua buah vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama. Sebuah vektor dikatakan negatif apabila mempunyai arah yang berlawanan dengan vektor yang dijadikan acuan.
b. Resultan Vektor
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan vektor. Resultan vektor dapat diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, poligon, dan analitis.
1. Model Segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor, Anda dapat menggunakan metode segitiga. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya A!
2) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama!
3) Hubungkan titik tangkap vektor pertama (A) dengan ujung vektor
kedua (B)!
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!
Gambar Penjumlahan Vektor
Selisih dua buah vektor dapat diketahui dengan cara seperti penjumlahan vektor. Misalnya, selisih dua buah vektor A dan B adalah C, juga dapat dinyatakan C = A – B atau C = A + (-B). Hal ini menunjukan
bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan -B, dengan -B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B. Perhatikan gambar berikut!
Gambar Selisih Vektor
B. Satuan
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain
yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen
besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam
satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus
melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan
yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu
sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional,
disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik,
yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang
didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem
itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
C. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi. Dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu.D. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pastidan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran.
Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka penting. Namun, tidak semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. Berikut ini merupakan aturan penulisan nilai dari hasil pengukuran.
- Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Jadi, 548 memiliki 3 angka penting dan 1,871 memiliki 4 angka penting.
- Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi, 2,022 memiliki 4 angka penting.
- Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol termasuk angka penting. Misalnya 4,500, memiliki 3 angka penting.
- Angka
nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak
di sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka
penting. Jadi, 0,63 memiliki 2 angka penting dan 0,008 memiliki 1 angka penting. 1. Penjumlahan dan PenguranganOprasi penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting, hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran ( angka yang diragukan ).Contoh :a. Jumlahkan 363,219 kg, 6,43 kg dan 16,5 kg363,219 à 9 angka taksiran6,43 à 3 angka taksiran16,5 à 5 angka taksiran +386,149 à dibulatkan 386,1 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiranb. Jumlahkan 4,74 x 1014 kg dan 6,950 x 103 kg4,74 x 104 = 4,74 x 104 à4 angka taksiran6,950 x 103 = 6,950 x 103 + à 0 angka taksiran54,350 x 103 = dibulatkan 54,4 x 103 ,karena hanya boleh mengandung satu angka dan dalam notasi ilmiah di tulis 5,44 x 104c. Kurangi 578,39 m dengan 312 m578,39 à 9 angka taksiran312 - à 2 angka taksiran266,39 = 266 m karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran
Sabtu, 25 Mei 2013
BAB 1.BESARAN DAN PENGUKURANUraian materi pokok : 1. Sistem Satuan2. Besaran Bisis3. Dimensi4. Aturan Angka Penting5. Jenis-jenis Kesalahan dalam PengukuranKelas / Semester : X / IMetoda : Diskusi, Tanya Jawab, EksperimenTugas : Perorangan / kelompokA. STANDAR KOMPETENSI :Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan ,dan menyatakan dalam sistem satuan SI dengan baik dan benar (meliputi lambang , nilai, dan satuan)B. KOMPETENSI DASARMembedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuanyaC. INDIKATOR1. Menjelaskan sistem satuan yang di pakai secara internasional2. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika3. Menerpkan konsep dimensi dalam pemecahan-pemecahan masalah4. Menerapkan aturan – aturan angka penting dalam pemecahan- pemecahan masalah5. Mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan dalam pengukuranKEGIATAN PEMBELAJARAN1.0 Sistem Satuan SISebelum di tetapkan satuan standar internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuan sendiri-sendiri yang mengakibatkan timbul beberapa kesukaran-kesukaran. Pertama diperlukan bermacam-macam alat ukur dan Kedua kesukaran dan mengadakan konversi (Penyesuaian) dari satuan ke satuan yang lain.Melihat beberapa kesukaran yang dihadapi, maka di tetapkan satuan Sistem Internasional (SI) merupakan kependekan dari bahasa Perancis system internasional d’unites. Satuan ini di usulkan pada General Conference on Weights of the international Academy Of Science Pada tahun 19601.1 Syarat-Syarat utama yang di miliki satuan agar dapat menjadi satuan standar.1.Nilai satuan harus tetap (baik dalam cuaca panas atau dingin)2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru)3. Satuan harus dapat diterima secara intenasianal (karena ini berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknulogi2.2 Apa keunggulan satuan SIKeunggulan dari sistem metrik yang juga diadopsi dalam stuan SI adalah mirip dengan bilangan kita, yaitu sistem desimal. Satuan tiap besaran fisis dapat dinyatakan dalam satuan pokok SI hanya dengan menggunakan awalan.Selanjutnya nda diminta mengisi tabel Pembelajaran, yang berkaitan dengan keunggulan satuan SIContoh Awalan dalam saatuan SISingkatanKelipatanPikometerNanometerMikrometermilimeterPm.................................10-12.................................Contoh Awalan dalam saatuan SISingkatanpengaliTerameterGigameterMegameterkilometerPm.................................10-12.................................PETA KONSEP
BESARAN DAN PENGUKURANBESARAN TURUNANBESARAN POKOKPENGUKURBESARANKETIDAK PASTIANASPEK PENGUKURANANGKA PENTINGALAT UKURPENGOLAHAN DATA1. KETELITIAN2. KEPEKATAN3. KETEPATAN1. JANGKA SORONG2. MIKROMETER1. BANYAK ANGKA PENTING2. OPERASI ANGKA PENTING
2. Apa itu Besaran ?Di tingkat sekolah lanjut tingkat pertama anda telah mempelajari pengertian besaran coba sekarang anda jelaskan pengertian dan sekaligus anda beri contohnyaBesaran Adalah : ...........................................................................................................................................Dan jenisnya : ...........................................................................................................................................Ada berapa jenis besaran, sebutkan : ...........................................................................................................2.1 Apa itu tingkat besaran pokok ?Di tingkat SLTP anda telah mempelajari tentang besaran pokok. Coba ungkapkan lagi pengertian besaran pokok . Besaran pokok adalah : .............................................................................................................................................................................................................................................................................................Ada berapa macam besaran pokok itu ? ada ............. MacamDi bawah ini anda di suruh mengisi tabel, yang berkaitan dengan macam-macam besaran pokok, satuan dan lambang.noNama Besaran PokokSatuanLambang Satuan1234567Massa...........Waktu............................................KilogramMeter...........Ampere...........KelvinMolKgM......................CdK...........2.2 Apa itu Besaran Turunan ( Terjabar )Anda juga masih ingat besaran turunan. Apa itu Turunan?Besaran Turunan adlah : .................................................... .....................................................................Misalnya besaran kecepatan. Besaran kecepatan di turunkan dari Besaran pokok panjang dan waktu yang mempunyai satuan MS-1Pembelajaran selanjutnya anda disuruh mengisi tabel yang berkaitan dengan besaran turunanBesar TurunanDiturunkan Dari BesaranRumusSatuan dan SingkatanPercapatanGayaMassa JenisUsahaTekananMomentumPanjang dan WaktuMassa,panjan,waktuMassa dan panjangMassa,panjang,waktu..............................................................................................................................................................................................................................................Massa X kecepatan............................................................................................................................................................................................................3. DimensiSetiap satuan turunan dalam fisika dapat di uraikan atas faktor-faktor didasarkan pada besaran-besaran pokok. Faktor-faktor yang menyusun satuan turunan tersebut dinamakan DIMENSI. Jadi, dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut di susun atas kombinasi besar-besaran dasar. Untuk menyatakan dimensi suatu besaran kita di beri tanda [ ]. Berikut ini adalah dimensi dari besaran pokok (Dasar).Besaran turunanSatuan dan singkatanDimensi1. Luas2. Massa jenis3. Kecepatan4. Percepatan5. gaya......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................II. TUGAS PERORANGNCarilah dimensi dari besaran-besaran turunan berikut !1. Usaha = gaya X jarak2. Momentum = massa X kecepatan3. Energi potensial = massa X percepatan gravitasi X ketinggian4. Energi kinetik = ½ X massa X kecepatan23.1 Kegunaan Dimensi1. mengungkap kesetaraan dua besaran yang sepintas kelihatan berbeda.Misalnya : besaran energi potensial dengan usahaEnergi potensial = m.g.h = [M] [LT-2] [L] = [ML2T-2]Usaha = F.S = [MLT-2] [I] = [MLT-2]Jadi antara besaran energi ppotensial dengan usaha adalah dua besaran yang setara, karena mempunyai dimensi yang sama dan mempunyai satuan sama yaitu joule2. menguji persamaan yang menyatakan hubungan antara berbagai besaran adalah benar atau salahmisalnya persamaan jarak dari benda yang bergerak lurus beraturan, yaitu : S = v.tdimana S = jarak ; v = kecepatan ; t = waktu[L] = [LT-1] [T][L] = [L]Jelas bahwa kedua ruas persamaan di atas adalah dimensinya sama yang berarti persamaan di atas adalah benarSoal : untuk didiskusikan1. selidikilah secara dimensi apakah dua besaran berikut setara.1. Momentum dan impuls2. Usaha dan energi kinetik3. Energi potensial dan jumlah kalor2. Ujilah kekonsistenan dimensi untuk persamaan berikuta. V2 = vₒ2 +2 a S ; S = jarak ; v = kecepatan ; a = percepatanb. = panjang gelombang dalam meter ; v = kecepatan ; T = waktu getar3.2 Analisis dimensi untuk menurunkan persamaanPada gerak melingkar beraturan horizontal dari sebuah batu yang diikat oleh sebuah tali. Kita anggap bahwa tegangan tali T dalam tali memiliki kesebandingan dengan besar-besaran massa M, kelajuan batu v dan jari-jari r, Tentukan persamaan tegangan Tali T pada tali ?Jawab :Kita dapat menuliskan persamaan tegangan tali :T = k mx vy rzDimana x,y,dan z adalah perangkatnyang tak diketahui dan K adalah tetapan.Dari persamaan T= k mx vy rz[M] [L] [T]-2 = ([M])X ([L] [T]-1 )Y ([L])Z[M] [L] [T]-2 = [M]X [L]Y+Z [T]-YPangkat [M] : 1 = x à x = 1Pangkat [T] : -2 = -y à y = 2Pangkat [L] : 1 = y + z à 1 = 2+z z=-1Masukan nilai x,y dan z dalam persamaanT = k m1 v2 r-1 , maka persamaan yang benar adalah : T = k mv2/rDiskusikan!1. Seorang siswa akan menghitung periode sebuah ayunan matematis, tetapi ia lupa rumus yang akan digunakan, selidiki rumus yang benar berdasarkan analisis dimensi atau dengan / adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi2. Tentukan persamaan tekanan hidrostastika yang mempunyai kesebandingan dengan massa jenis (p), percepatan gravitasi (g) dan kedalaman (h)C.KOMPETENSI DASAR :Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data dengan menggunakan aturan angka penting.4.Aturan angka penting4.1 Pengertian angka pentingAngka penting dalam fisika adalah angka-angka yang di peroleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angke pasti dan angka tafsiran. Misalnya melakukan pengukuran terhadap panjang diagonal buku tulis adalah 21,3 CM. Angka 21 disebut angka pastiI dan angka dan aangka 3 disebut angka tafsiran.4.-2 Pengertian Angka EksakAngka eksak dalam fisika adalah angka yang didapat dari hasil membilang. Misalnya anda menghitung jumlah anak kelas I-A ada hasilnya adlah angka 40 disebut angka eksak.4.3 Aturan Penulisan Angka Penting1. Semua angka bukan NOL adalah angka penting. : contoh : 67,46 meter memiliki empat angka penting2. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka pentingContoh : 105 km memiliki tiga angka penting: 20,05 m memiliki empat angka penting3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka pentingContoh : 0,0080 kg memiliki dua angka penting4. Angka-angka nol yang digunaka untuk tempat titik desimal adalah bukan anga pentingContoh 0,006 m memiliki satu angka penting5. Bilangn-bilangan puluhan, ratusan dan setrusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus ditulis dalam bentuk notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah termasuk angka penting atau bukan.Contoh : 1900 kg dapat di tulis 1,9 x 103 memiliki dua angka penting1900 kg dapat di tulis 1,90 x 103 memiliki tiga angka penting1900 kg dapat di tulis 1,900 x 103 memiliki empat angka penting4.4 Notasi IlmiahDalam fisika sering kita menjumpai besaran-besaran yang mempunyai nilai yang sangat besar maupun yang nilainya sangat kecil1. Nilai dari kecepatan cahaya = 300.000.000 ms-12. Nilai muatan electron = 0,0000000000000000016 CAngka-angka tersebut di atas dan mengingat koversi satuan-satuan SI yang berbentuk bilangan sepuluh berpangkat maka digunakan cara baku dan mudah untuk penulisan yang dinamakan notasi ilmiah. Dalam penulisan notasi ilmiah , angka-angka hasil pengukuran dinyatakan bilangan 1 dan 10 dikali dengan bilangan sepuluh berpangkat, yaitu a x 10 n (1 < a < 10 ). A menunjukan angka penting dan 10n menunjukan orde.Dengan demikian dalam menuliskan untuk menuliskan besarnya kecepatan cahaya adalah 3 x 108 ms-1 dan untuk muatan electron kita tulis 1,6 x 10-19 CDiskusikan dengan teman anda sebangku. Apakah penulisan untuk besaranya massa elektron benar di tulis 91 x 10-30 kg. Jelaskan !4.5 Berhitung ndengan Angka Penting1. Penjumlahan dan PenguranganOprasi penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting, hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran ( angka yang diragukan ).Contoh :a. Jumlahkan 363,219 kg, 6,43 kg dan 16,5 kg363,219 à 9 angka taksiran6,43 à 3 angka taksiran16,5 à 5 angka taksiran +386,149 à dibulatkan 386,1 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiranb. Jumlahkan 4,74 x 1014 kg dan 6,950 x 103 kg4,74 x 104 = 4,74 x 104 à4 angka taksiran6,950 x 103 = 6,950 x 103 + à 0 angka taksiran54,350 x 103 = dibulatkan 54,4 x 103 ,karena hanya boleh mengandung satu angka dan dalam notasi ilmiah di tulis 5,44 x 104c. Kurangi 578,39 m dengan 312 m578,39 à 9 angka taksiran312 - à 2 angka taksiran266,39 = 266 m karena hanya boleh mengandung satu angka taksirand. Kurangi 5,4 x 102 m dengan 165 m540 m à 4 angka taksiran165 à 5 angka taksiran375 = 280 karena hanya boleh mengandung saatu angka taksiranAgar jelas banyak angka pentingya, maka ditulis dalam bentuk notasi ilmiah 2,8 x 102 m2. Perkalian dan PembagianOperasi perkalian atau pembagian dari angka-angka penting, hasilnay hanya boleh memiliki banyak angka penting sebanyak bilangan yang banyak angka pentingnya paling sedikitContoh :a. Hitung perkalian 0,6283 m dengan 2,5 m0,6283 m ................................. mengandung 4 angka penting2,5 m ................................. mengandung 2 angka pentingx1,57 m2 ditulis 1,6 m2 (banyak angka penting yang paling kecil 2 )b. Hitung hasil pembagian dari 4,554 x 105 kg dan 4,0 x 102 m34,554 x 105 kg ............................. memiliki 4 angka penting4,0 x 102 m3 ................................ memiliki 2 angka penting:1,13 x 102 ditulis 1,1 x 102 kg m-3 mengandung dua angka penting3. Perkalian atau Pembagian bilangn penting dengan bilangan eksakHasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dan bilangan eksak adalah hanya boleh memiliki angka penting pada bilangan pentingnya.Contoh :Tinggi sebuah balok 6,95 cm. Tentukan tinggi 15 tumpukan balok yang sejenis6,95 m .......................................... mengandung 3 angka penting15 ................................. bilanag eksakx104,25 cm dan ditulis 104 cm5. Jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran5.1 Prinsip Dasar Pengukuran, Teknik Membaca Skala Alat Ukur, Pemilihan Alat Ukur sesuai Besaran yang di ukur dan laporan Hasil PengukuranMengukur adalah kegiatan untuk membandingkan besaran yang di ukur danga besaran yang lain dan sejenis, besaran yang lain ini selanjutnya digunakan sebagai satuannya.Misalnya : menimbang massa satu telor ayam kampung dengan beberapa massa kelereng. Hasil pengukuran diperoleh bahwa massa telor ayam kampung sama dengan 8 massa kelereng. Dalam hal ini angka 8 menunjuka nilai besaran sedangkan kelereng sebagai satuanya. Dalam pengukuran anda mungkin menggunaka banyak instrumen (alat) untuk menentukan nilai dari besaran fisis. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah memiliki dan menyusun instrumen secara benar.Ketika anda menentukan nilai dari suatu besaran fisis, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar xₒ₁ melainkan terdapat ketidakpastian. Ketidak pastian ini disebabkan adanya kesalahan dalam saat melakukan pengukuran. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :a. Kesalah umum : disebabkan oleh keterbatasan pada pengamatan, kurang trampil menggunakan alat, kesalahan pembacaan skala yang kecilb. Kesalahan sistematis : disebabkan oleh alat yang dipakai (kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol)c. Kesalahan acak : disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi pada saat diadakan pengukuran (misalnya sumber tegangan listrik tidak ajeg)5.1.1 Ketidakpastian pada pengukur TunggalSetiap instrumen memiliki skala yang berupa goresan panjang dan pendek sebagai pembagi dan diberi nilai tertentu. Nilai antara dua goresan yang bedekatan disebut skala terkecil. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal sama dengan setengah skala terkecil, dan ditulis :
a. Hasil pengukuran Tuggal pada MistarSkala terkecil pada mistar adalah 1 mm, oleh karena itu ketidakpastian pada sebuah mistar adalah :Sebagai contoh hasil dapat dilihat pada gambar 1.1. jika kita perhatikan bahwa hasil pengukuran adalah 1,4 cm lebih. Angka kelebihan itu kita taksirkan 1. Maka hasil pengukuran panjang sebuah benda kita laporkan :Panjang I = x + x= (1,41 + 0,05) cm0 1
Oleh karena ketidakpastian mengandung 2 angka dibelakang koma, maka hasil pengukurannya kita laporkan dalam dua desimal.Dengan demikian nilai besaran fisis setelah diadakan pengukuran satu kali xₒ dapat sekitar 1,36 cm ; antara 1,46 dan 10,20 cm. Secara statistik ditulis : 1,36 < xₒ < 1,46b. Hasil pengukuran Tunggal pada Alat Ukur Jangka SorongBagian terpenting dari alat ukur jangka sorong adalah :1. Rahang tetap : pada bagian ini memiliki skala panjang yang disebut skala utama2. Rahang geser : pada bagian ini memiliki skala pendek yang disebut skala nonius atau vernier
Cara pembacaan skala jangka sorong dapat diperlihatkan pada gambar 1.2Skala utama3 cm 4 cm
0 10Skala noniusxGambar 1.2
bagus nih
BalasHapusP
BalasHapusmantap
BalasHapustampilan terlalu banyak foto kak
BalasHapus